Friday, October 14, 2016

hari berburu

Pada zaman dahulu
Di sebuah kerajaan yg sangat damai, terdapat sebuah istana kecil. Di dalamnya, tinggallah putra putri raja yg baik hati. Mereka adalah putri rahma, pangeran lanang, dan pangeran izam.

Hari ini, adalah hari yang sangat istimewa.
Hari ini paman menteri akan mengajak putri dan pangeran berburu!!

Paman menteri jago sekali berburu. Putri dan pangeran sudah lama meminta paman menteri mengajak mereka berburu. Tapi selalu tidak boleh.
Tapi hari ini paman menteri mau mengajak mereka. Selain karena putri dan pangeran sudah lebih besar, juga karena paman menteri hari ini akan berburu di hutan yang tidak terlalu jauh. Paman menteri bahkan sudah menyiapkan pondok berburu yang kokoh dan tinggi, sehingga aman untuk para pangeran dan juga puteri.

Sejak shubuh rombongan berangkat, lalu setelah lama menempuh perjalanan, tibalah mereka di pondok yang sudah disiapkan. pangeran dan putri telah naik ke pondok dan bersegera menyiapkan busur dan anak panah masing- masing.

Setelah menunggu beberapa saat, muncullah sasaran yang ditunggu- tunggu. Seekor kelinci putih yg gendut melompat2 di atas rumput. Pangeran Lanang bersiap membidikkan anak panahnya. Saat anak panah hampir ditarik... "jangan..!!" Cegah putri Rahma. Pangeran lanang pun urung memanah.
" jangan dipanah...lihat...kelinci itu sangat cantik dan lucu.. kita cari buruan lain saja" maka kelinci itupun bebas.

Beberapa saat kemudian, tampak semak2 di bawah sana bergerak2. Ada rusa!! Sekarang giliran putri rahma yang bersiap membidikkan anak panahnya. tapi... " stop!!" Pangeran izam berteriak.
" biarkan rusa itu bebas! Lihat..di belakangnya ada rusa kecil..mungkin itu anaknya.."
Maka bebaslah rusa itu

1 jam kemudian. Terdengar suara di bawah pondok. Rupanya ada seekor ayam hutan sedang mengais2 tanah di bawah sana. Kali ini pangeran izam pun bersiap memanah. " Tunggu!" Pangeran lanang menurunkan busur panah yang dipegang pangeran izam. " di istana kecil kita memelihara ayam.., kalau ingin menangkap ayam, tangkap saja yang ada di istana..biarkan ayam hutan itu bebas"...

Paman menteri tertawa dan menepuk bahu para pangeran dan putri. " sudahlah.. kita pulang saja. Kita tidak akan mendapatkan binatang buruan. Kalian bertiga terlalu lembut hati. Kita pulang saja, kalau ingin makan daging, kita ambil saja hewan ternak milik istana"

Hari menjelang senja ketika putri dan pangeran tiba di istana. Mereka berjanji akan membiarkan satwa liar di hutan hidup bebas dan bahagia....




Labels:

Monday, September 19, 2016

dongeng istana kecil #02

Di sebuah kerajaan yang sangat damai, terdapat istana kecil yang cantik. di dalamnya tinggallah 3 anak raja yang baik hati. Mereka adalah Putri Rahma, Pangeran Lanang dan Pangeran Izam.

Malam telah larut.
Istana kecil sudah sepi.
tinggal suara jangkrik dan hembusan angin yang terdengar.
Tampak seseorang membawa lentera ke dalam perpustakaan istana.
siapa dia?

Ternyata,
dia adalah bapak Penjaga perpustakaan!

Bapak penjaga perpustakaan hendak menyelesaikan tugas malamnya, yaitu mengecek kembali perpustakaan. Apakah ada kotoran tercecer, dan apakah semua buku sudah dikembalikan ke raknya.

begitu masuk perpustakaan, bapak penjaga segera mengambil sapu dan menyapu lantai perpustakaan. saat sedang menyapu, pak penjaga terkejut! ada suara dengkur halus di balik tumpukan buku di sebuah meja. 
dengan waspada pak penjaga perpustakaan mendekati meja tersebut. saat melihat sumber suara tersebut, pak penjaga semakin terkejut!

ternyata pangeran Lanang sedang tertidur pulas, sambil tertelungkup di atas sebuah buku cerita besar. Dengan hati-hati Pak Penjaga Perpustakaan membangunkan pangeran Lanang. "Pangeran.. Bangun...istirahat di kamar saja..."
Pangeran Lanang pun terbangun. setelah berterimakasih kepada pak penjaga, Pangeran Lanang mengembalikan buku yang tadi dibacanya, sambil dibantu oleh Pak penjaga. setelah itu Pangeran Lanang meninggalkan perpustakaan, dan berbelok ke kanan. Pak penjaga pun memanggilnya.
"Maaf Pangeran Lanang, kamar pangeran ada di sebelah kiri, mengapa belok ke kanan"
"Iya Pak Penjaga.. saya mau ke kamar mandi dulu mau pipis"
Ya! pangeran  Lanang memang mau pipis di kamar mandi, supaya tidak ngompol

usai dari kamar mandi, pangeran lanang segera menuju ke kamar tidurnya. Lalu merebahkan dirinya di tempat tidurnya yang nyaman.  Pangeran Lanang nyaris terlelap, saat ia sadar kalau dirinya belum sikat gigi.
"Aku harus sikat gigi! kalau tidak gigiku bisa bolong!" kata Pangeran Lanang kepada dirinya sendiri
Pangeran Lanang bergegas sikat gigi, dan setelah itu baru merebahkan dirinya kembali. tak lupa pangeran Lanang berdoa "Ya Allah, Lanang mau bobo. semoga Lanang bisa bobo dengan nyenyak, istirahat dengan nyaman, bangun tidur dalam keadaan segar, bisa bermain dan belajar dengan hati senang...Aamiin.."

Tak lama, pangeran Lanang pun terlelap...

mimpi indah ya Pangeran....

Labels:

Dongeng Istana Kecil #01

Di sebuah kerajaan yang sangat damai, terdapat istana kecil yang cantik. di dalamnya tinggallah 3 anak raja yang baik hati.
mereka adalah Putri Rahma, Pangeran Lanang dan Pangeran Izam.

Pada suatu malam, Putri Rahma, Pangeran Lanang dan Pangeran Izam bermain bersama. Mereka bercanda dengan serunya, sampai lupa bahwa malam telah larut.
Pangeran Izam pun sudah merasa mengantuk. Lalu pangeran Izam permisi untuk kembali ke kamarnya dan tidur.
Pangeran Lanang dan puteri Rahma lalu pergi ke perpustaalkaan, membaca buku cerita yang asyik dan berbincang-bincang.
1 jam kemudian putri Rahma pun kembali ke kamarnya untuk beristirahat. di kamarnya puteri Rahma berdoa sebelum tidur : "Bismika Allahumma Ahya...wa bismika amuud"

Tinggallah pangeran Lanang sendiri. Pangeran Lanang terus membaca buku demi buku  sampai matanya mengantuk.Pangeran Lanang pun tertidur di perpustakaan.
....

Labels:

Thursday, July 23, 2009

ayam ayam cuayang... part two

Jangan baca kalo belum baca part one nya!!


Tomy nggak pernah membeda-bedakan kondisi ayam. kehadiran ayam kecil itu membuatnya lebih bersemangat. Tomy jadi nggak bisa memejamkan mata. Ditatapnya mesin penetas itu baru ada 1 sosok kecil itu yang menunjukkan pergerakan. dilihatnya telur-telur yang lain, masih anteng. Ah, nggak papa, sabar aja. 1 jam, belum ada tanda-tanda. 2 jam,... 3 jam... sampai adzan subuh terdengar. Tomy pun segera sholat dan memanjatkan doa "Ya Rabb yang maha Kuasa... berilah kekuatan kepada telur-telur ku untuk menetas..." Hampir menangis Tomy saking khusyuknya ia berdoa.

Tomy nggak doyan sarapan, karena sampai pukul delapan, 19 telur lain belum juga menetas. Tomy mulai kehilangan harapn. lebih parah lagi, mulai nggak berani menghadapi kenyataan. ajakan teman kostnya untuk kuliah tidak dihiraukan. telepon dan sms dari denok yang biasanya membuat hatinya melayang, sekarang tidak diacuhkan. di otaknya cuma ada 4 kata... telur.... ayam....menetas..rugi....

Tapi Tomy, memang seperti itulah hidup. 2 hari berlalu, 19 telur ayam mulai mengeluarkan aroma tak sedap. hanya ada 1 ayam kecil saja yang hidup. dengan hati terluka diambilnya telur itu satu-satu. tadinya Tomy mau menguburnya, tapi lalu ia memutuskan untuk membuangnya, biar nggak terlalu dramatis. lagian semua tanah di halaman kostnya sudah penuh gelombang cinta bp Kost, bisa diusir Tomy kalau berani bikin kuburan kecil di situ.

Lebih terluka lagi saat Denok datang bersama abangnya, untuk menengok kondisi Tomy dan "anak angkat"nya. Abang Denok yang tadinya siap memborong ayam-ayam kecil hasil "eraman" Tomy, memicingkan mata melihat jumlah ayam yang berhasil ditetaskan, cuma atu!!
"Yah.. kok cuma satu Tom, cacat lagi, ini sih nggak laku. kamu piara aja, buat temen curhat" kata Abang Denok dengan teganya. Oh.. hati Tomy berdarah! lebih berdarah dibanding kemarin waktu Tomy memergoki Denok dibonceng cowo lain dikampusnya. Tomy merasa dilecehkan. Sejak saat itu Tomy ogah menerima telpon Abang Denok. Secara kebetulan, abang Denok juga nggak pernah menelepon Tomy, hi..hi...

Sekarang sudah 3 bulan sejak kejadian itu. ayam kecil yang pincang itu sudah besar dan montok. Tomy merawatnya dengan penuh cinta. temen kost Tomy bilang, ayam Tomy jadi nggak mandiri karena terlalu dimanja. minta apaa... aja dituruti. Wah nggak mendidik itu Tom....
Tapi Tomy tetap sayang sama ayamnya. meskipun ia berjalan dengan tertatih, ayam itu tetap seksi di mata Tomy. Bahkan Tomy sudah bertekad akan menambah ayam piaraannya, dan akan mencintai ayam-ayam itu nanti, bagaimana pun bentuknya. Cita-cita Tomy, akan membuat kandang ayam inklusi.....

ayam ayam sayang

Ini cerita tentang seorang jejaka yang (ngakunya) nggak mudah putus asa. Namanya Cimot, panggilannya Tomy. nggak nyambung? boleh dong.

Sejak remaja, Tomy sudah bercita-cita jadi wirausahawan sukses. maka setiap ada ide baru usaha, Tomy nggak pernah menyia-nyiakannya. dan hasilnya? seperti dapat diduga, bankrupt!!

kali ini, Tomy mendapat kabar dari Denok, gadis pujaannya. Denok menceritakan usaha abangnya yang sedang berkembang pesat. Abang Denok adalah sorang pengusaha ayam. dia beli ayam yang masih baby, dibesarkan, disuntik sana sini biar cepet gendut, terus dijual deh di fried chicken untuk dibuat jadi ayam crispy yang harganya lumayan. masalahnya, abang Denok kewalahan mencari ayam yang masih baby. mungkin karena ayam2 mulai sadar pentingnya keluarga berencana, jadinya jumlah kelahiran (atau ketetasan?) ayam semakin kecil. ini sangat disayangkan padahal omset abang Denok semakin besar, dan dia berani bayar mahal untuk membeli baby ayam.

Mendengar itu, sontak naluri bisnis Tomy muncul. sebab saat masih di STM dulu Tomy berinovasi membuat mesin penetas telur, yang dipuji habis2an oleh gurunya. maka belanjalah Tomy untuk mendapatkan piranti pelengkap untuk membuat mesin itu. agak lumayanlah sih, hampir menghabiskan uang bulanan Tomy, sangu dari orang tuanya.

Setelah bersusah payah, mesin itu pun jadi. dengan sedikit sisa uang saku di tangan, Tomy pulang ke kampungnya. selain untuk minta tambahan uang saku, juga untuk membeli telur-telur ayam dari tetangganya. satu-satu tetangga disowaninya, hingga terkumpullah 20 butir telur. Dipakingnya telur itu hati-hati ke dalam ransel, untuk dibawa ke kostnya di Jogja. Emak Tomy sempat khawatir dengan keanehan kelakukan anak kesayangannya itu. "Mau dibawa telur2 itu Tomy anakku?" "Mau dierami, bunda..!" Jawab Tomy mesra, membuat Emak semakin khawatir. jangan-jangan anaknya mulai sakit ...

Dengan penuh cinta kasih, Tomy meletakkan telur-telur itu itu di mesin penetas yang diletakkan di sudut kamar kostnya yang cuma 3x2,5 m persegi itu. sehari semalam Tomy menunggu. dengan penuh harapan. sampai enggak kuliah dan ogah makan. telepon Denok dijawab dengan berbisik "Ngomongnya pelan aja ya Nok, takut telurku rusak.." Tomy persis seperti suami yang isterinya mau melahirkan, deg-degan, harap-harap cemas.

Karena capek, Tomy jadi ketiduran. Tiba-tiba di tengah malam..... ada suara berderak dari mesin penetas Tomy. terus ada suara pyik..pyik.. Tomy segera bangun. hampir dia meloncat saking senangnya, menatap ada satu telur yang sudah retak dan mulai memunculkan sosok imut berwarna kuning muda. Tomy semakin mendekat ke mesin, mencoba memberi semangat agar ayam kecil itu berhasil mendobrak kunkungannya. "Ayo sayang... kamu bisa..!" Entah karena dorongan Tomy yang sesemangat cheer leader, ayam itu berhasil! Tomy semakin cinta, ayam itu tampak tertatih melangkah, begitu tertatih, lalu Tomy menyadari, ayam itu cacat, pincang. apakah dia terkena polio ayam? Tomy tidak tau.

..... to be continued

Thursday, September 27, 2007

The end of the week....
Noni seneng banget deh kalo sudah mendekati sabtu. soalnya besok bakal libur 2 hari... dan noni bisa menulis..
cita-citanya jadi penulis memang baru bisa terealisir di sabtu dan minggu karena hari lain waktu Noni dibabat habis oleh pekerjaannya...
dan pulanglah Noni jum'at itu dengan happy..

hari sabtu, ada kawan datang dari sebrang.Jadilah Noni guide,mengantarkan sobitnya kemana-mana. nulis cerpen?besok minggu aja. sekalian hari ini cari ilham. begitu pikirnya

hari minggu,ya ampyuun... badan Noni capek banget setelah kemarin seharian jalan-jalan mulai dari mall sampai pantai

lalu senin tibalah, Noni mulai lagi menjalankan aktivitas rutinnya tanpa sempat menuliskan satu kata pun!....

Thursday, March 30, 2006

sang COVER buoy.....

"Slamet...." liat sini.....
"Rambo.....Slamet Rambo.....I love you..."
Cewek cewek ABG itu terus saja memanggil namaku. Aku berjalan gagah, sambil menyunggingkan senyumku untuk mereka.........kemudian aku berbalik, menyusuri catwalk dan menghilang di balik panggung. Masih sempat kulihat paras kecewa dimata para penonton ketika aku membelakangi dan lenyap dari hadapan mereka. Mungkin mereka masih pengin melihat diriku yang gagah dan comel ini *hah! comel? pliiiiis..deeeh..* by the way, aku suka suasana begini. Saat aku dan beberapa kawanku berjalan di atas panggung, menyapa penggemar yang mengelu-elukan kami.

Oom Kribo
Sebetulnya belum lama aku menggeluti bidang ini. Awalnya niatku sederhana saja, aku pergi ke ibu kota dengan Maman sahabatku, untuk belajar business. Sampai di kota besar ini nggak taunya kami berdua cuma diminta nyales kaos kaki. Padahal kami sendiri di kampung jarang pakai kaos kaki, lha wong pake alas kaki aja paling kalo kondangan atau approach dengan gadis yang kami sukai. Lalu datanglah tawaran business yang lain, kami diajak ke sebuah hotel berbintang 5!! waaah..aku dan maman bahagia sekali. Lalu dandanlah kami serapih mungkin, biar dikira eksekutif muda. pakai hem panjang, pakai celana panjang, pakai dasi panjang, pokoknya serba panjang.
sampai di hotel mewah itu, celingak celinguk......lalu kami disambut orang-orang yang menyapa ramah di lobby hotel
"anda berdua ditunggu meeting....." ujarnya
lalu duduklah kami, dan mendengarkan seorang berpakaian perlente (kami berdua kalah perlente, soalnya nggak punya jas, hiks!)bla..bla..bla....ujung-ujungnya, kami diminta stor sejumlah dhuwit, dapet product, terus disuruh cari downline..supaya biar pensiun dini katanya . Oalah gusti......Orang kami ini pergi ke kota mau cari kerjaan kok malah ditawari pensiun dini. lha kalo mau pensiun dini mending aku pulang ke kampung, ngikutin simbah jadi juragan lemah, nggak kerja, dapet dhuwit...... Si maman yang ngakunya pernah belajar ekonomi bilang
"Itu tuh met...yang namanya MLM..singkatan dari Multilepel marketing......." ah embuhlah. pokoknya kalo kerja yang awalnya mesthi ngasih dhuwit dulu aku nggak boleh sama simbok. Nggak berkah katanya.
Pulang dari hotel dengan tubuh lunglai.. (ternyata nggak ditawari makanan seperti yang aku dan maman bayangkan....), kami ketemu dengan Om Kribo, dan inilah percakapan kami
"Hei..anda berdua...mau nggak jadi model iklan?"
"Hah model iklan?" aku kaget, iklan apa....jangan-jangan iklan kecap cap bango, soalnya dengan setelah putih-putih ini, aku sama maman memang rada mirip bango..
"Iklan pakaian, kalian sepertinya cocok, mau ya! saya Kribo...pencari bakat!"
"Mmm...gimana ya pak.....mmm..." kami ragu-ragu. Takut-takut GR. Lah ini kan jaman modern kalo kami diculik terus diperkosa, gimana?
"Ayo....mikirnya disana saja...sambil nyate kambing!"
Ooohh..sate....mauuuuuuu.......................
begitulah, kami lalu menerima pekerjaan yang ditawarkan Om Kribo sebagai Cover boy, bukan karena kami setuju dan paham dengan term and condition yang ia tawarkan, tapi karena ia mengajak kami makan sate kambing. Bukan seperti orang perlente yang ngajak kami meeting di hotel itu, air putih aja nggak dikasih kok mau ngajak business..
Om Kribo ternyata nggak bohong.
Kami diajak berkeliling, keluar masuk hotel, mall, kantor majalah, terus panggung-panggung di gedung pertemuan. Cuma disuruh foto-foto, jalan ndegeg, senyum kiri kanan, kalo udah selesai diajak makan yang enak-enak. Meskipun gajiku dan maman nggak besar, tapi kami bahagia. Kata Om Kribo, kalau aku dan maman sudah terkenal nanti gajinya bakal melambung....
Oh ya, supaya lebih mudah diorbitkan, aku dan Maman diberi nama tambahan.
"Nama kalian itu kampungan, nggak komersil!" Uh teganya Om Kribo, menghina nama pemberian simbahku, dia nggak tau apa, dulu simbahku pake bertapa 7 hari 7 malam untuk mendapatkan nama kramat ini.
Tapi kami menurut juga waktu Om Kribo memberi tambahan "Rambo" di belakang namaku (katanya aku macho kaya' Rambo) dan memberi tambahan "Doel" di depan nama Maman (terinspirasi dari sinetron Si Doel anak Sekolah-nya Rano karno)....dan berjuanglah kami bertiga, bertungkus lumus untuk melejitkan 2 bintang baru : DOEL MAMAN dan SLAMET RAMBO *itu akuu...:)*

"Met, Man...! ada kabar gembira!" Om Kribo berlari mendatangi kami, saat kami asyik makan pagi. Ada apa ya, kayaknya Om Kribo heboh sekali, perutnya yang gendut itu sampai mau terlempar karena larinya kenceng banget.
"Ini..kalian ditawari iklan!"
"Iklan apa sih Om?" jawabku sok coooool...
"Ini iklan underwear!"
"Underwear? apa itu underwear?" Wah maman mulai menunjukkan jati dirinya: bingungan!
"Underwear itu ya nama merk pakaian, kaya Hammer, Lea, nha ini merk underwear! kamu tu gitu aja nggak tau, Iya kan Om!" lhooo...om Kribo kemana? ternyata dia sudah pergi, sambil meninggalkan pen dan kertas kontrak yang harus kami tanda tangani...

Sesi Pemotretan
Rasanya seperti mimpi menjadi ketanyaan. Kata Maman, bahasa inggrisnya "A dream come true.." kami didandani ganteng seganteng-gantengnya, foto dari arah depan, arah kiri, kanan, belakang, he..he..kok jadi kaya' narapidana ya?
Nah, giliran Maman selesai. sekarang giliranku yang dipotret di ruang tertutup itu. Tapi kenapa ya waktu kulihat Maman keluar tadi mukanya cemberut? ah aku nggak mau mikir yang bukan bukan. Aku terlalu bahagia untuk itu.
"Hallo Rambo, are you ready?" wah tukang fotonya bule, wah kalo simbah tau, pasti beliau bangga..
"iya..redi, redi...."
Dan difotolah aku. Mula-mula pake jas, lalu pake hem, terus pake hem dengan celana pendek, terus celana pendek aja..terus...lho....kok cuma pake celdam aja? waaa...ngggak mauuuuu..
"You tidak boleh menolak rambo, you sudah sign contract!" kata bule itu berang
"Tapi saya nggak mau difoto pake celdam saja mister...saya malu...sumpah!"
"Tapi you sudah setuju untuk patuh sama my company punya aturan! you harus ikut aturan baru you bisa jadi model iklan celana dalam merk kutu beras"
"Hah? Iklan celana dalam? merk..kut..kutu beras...huaaaaa...."
"Satu lagi Rambo, you punya bulu kaki terlalu panjang. You kurang sexy. So You punya bulu kaki harus dicukur!"
Tau tau bule itu sudah mendekap kakiku, sambil memegang mesin cukur raksasa yang bunyinya "trrrrrrrr.....rrrr..."
"Huaaaaaa....tolong...om kribo...simbah....simbok.....tolong daku....."
Huaaaa........gubraggggg! tiba tiba aku jatuh. Kulihat sekeliling, dengan posisi tubuh yang menyedihkan. "dimanakah aku gerangan.." sedetik, dua detik, tiga detik. aku baru sadar, aku di dalam kamarku sendiri....ternyata aku cuma mimpi...aku memang slamet...tapi aku bukan cover boy...apalagi Rambo.....

(ehm, tapi pacarku bilang, baginya aku ini memang RamBo, Ra mBois blas......)

Inspired by "Tafsir mimpi Seorang Suami" dedicated to my Rambo. My life inspiration.