Thursday, March 30, 2006

sang COVER buoy.....

"Slamet...." liat sini.....
"Rambo.....Slamet Rambo.....I love you..."
Cewek cewek ABG itu terus saja memanggil namaku. Aku berjalan gagah, sambil menyunggingkan senyumku untuk mereka.........kemudian aku berbalik, menyusuri catwalk dan menghilang di balik panggung. Masih sempat kulihat paras kecewa dimata para penonton ketika aku membelakangi dan lenyap dari hadapan mereka. Mungkin mereka masih pengin melihat diriku yang gagah dan comel ini *hah! comel? pliiiiis..deeeh..* by the way, aku suka suasana begini. Saat aku dan beberapa kawanku berjalan di atas panggung, menyapa penggemar yang mengelu-elukan kami.

Oom Kribo
Sebetulnya belum lama aku menggeluti bidang ini. Awalnya niatku sederhana saja, aku pergi ke ibu kota dengan Maman sahabatku, untuk belajar business. Sampai di kota besar ini nggak taunya kami berdua cuma diminta nyales kaos kaki. Padahal kami sendiri di kampung jarang pakai kaos kaki, lha wong pake alas kaki aja paling kalo kondangan atau approach dengan gadis yang kami sukai. Lalu datanglah tawaran business yang lain, kami diajak ke sebuah hotel berbintang 5!! waaah..aku dan maman bahagia sekali. Lalu dandanlah kami serapih mungkin, biar dikira eksekutif muda. pakai hem panjang, pakai celana panjang, pakai dasi panjang, pokoknya serba panjang.
sampai di hotel mewah itu, celingak celinguk......lalu kami disambut orang-orang yang menyapa ramah di lobby hotel
"anda berdua ditunggu meeting....." ujarnya
lalu duduklah kami, dan mendengarkan seorang berpakaian perlente (kami berdua kalah perlente, soalnya nggak punya jas, hiks!)bla..bla..bla....ujung-ujungnya, kami diminta stor sejumlah dhuwit, dapet product, terus disuruh cari downline..supaya biar pensiun dini katanya . Oalah gusti......Orang kami ini pergi ke kota mau cari kerjaan kok malah ditawari pensiun dini. lha kalo mau pensiun dini mending aku pulang ke kampung, ngikutin simbah jadi juragan lemah, nggak kerja, dapet dhuwit...... Si maman yang ngakunya pernah belajar ekonomi bilang
"Itu tuh met...yang namanya MLM..singkatan dari Multilepel marketing......." ah embuhlah. pokoknya kalo kerja yang awalnya mesthi ngasih dhuwit dulu aku nggak boleh sama simbok. Nggak berkah katanya.
Pulang dari hotel dengan tubuh lunglai.. (ternyata nggak ditawari makanan seperti yang aku dan maman bayangkan....), kami ketemu dengan Om Kribo, dan inilah percakapan kami
"Hei..anda berdua...mau nggak jadi model iklan?"
"Hah model iklan?" aku kaget, iklan apa....jangan-jangan iklan kecap cap bango, soalnya dengan setelah putih-putih ini, aku sama maman memang rada mirip bango..
"Iklan pakaian, kalian sepertinya cocok, mau ya! saya Kribo...pencari bakat!"
"Mmm...gimana ya pak.....mmm..." kami ragu-ragu. Takut-takut GR. Lah ini kan jaman modern kalo kami diculik terus diperkosa, gimana?
"Ayo....mikirnya disana saja...sambil nyate kambing!"
Ooohh..sate....mauuuuuuu.......................
begitulah, kami lalu menerima pekerjaan yang ditawarkan Om Kribo sebagai Cover boy, bukan karena kami setuju dan paham dengan term and condition yang ia tawarkan, tapi karena ia mengajak kami makan sate kambing. Bukan seperti orang perlente yang ngajak kami meeting di hotel itu, air putih aja nggak dikasih kok mau ngajak business..
Om Kribo ternyata nggak bohong.
Kami diajak berkeliling, keluar masuk hotel, mall, kantor majalah, terus panggung-panggung di gedung pertemuan. Cuma disuruh foto-foto, jalan ndegeg, senyum kiri kanan, kalo udah selesai diajak makan yang enak-enak. Meskipun gajiku dan maman nggak besar, tapi kami bahagia. Kata Om Kribo, kalau aku dan maman sudah terkenal nanti gajinya bakal melambung....
Oh ya, supaya lebih mudah diorbitkan, aku dan Maman diberi nama tambahan.
"Nama kalian itu kampungan, nggak komersil!" Uh teganya Om Kribo, menghina nama pemberian simbahku, dia nggak tau apa, dulu simbahku pake bertapa 7 hari 7 malam untuk mendapatkan nama kramat ini.
Tapi kami menurut juga waktu Om Kribo memberi tambahan "Rambo" di belakang namaku (katanya aku macho kaya' Rambo) dan memberi tambahan "Doel" di depan nama Maman (terinspirasi dari sinetron Si Doel anak Sekolah-nya Rano karno)....dan berjuanglah kami bertiga, bertungkus lumus untuk melejitkan 2 bintang baru : DOEL MAMAN dan SLAMET RAMBO *itu akuu...:)*

"Met, Man...! ada kabar gembira!" Om Kribo berlari mendatangi kami, saat kami asyik makan pagi. Ada apa ya, kayaknya Om Kribo heboh sekali, perutnya yang gendut itu sampai mau terlempar karena larinya kenceng banget.
"Ini..kalian ditawari iklan!"
"Iklan apa sih Om?" jawabku sok coooool...
"Ini iklan underwear!"
"Underwear? apa itu underwear?" Wah maman mulai menunjukkan jati dirinya: bingungan!
"Underwear itu ya nama merk pakaian, kaya Hammer, Lea, nha ini merk underwear! kamu tu gitu aja nggak tau, Iya kan Om!" lhooo...om Kribo kemana? ternyata dia sudah pergi, sambil meninggalkan pen dan kertas kontrak yang harus kami tanda tangani...

Sesi Pemotretan
Rasanya seperti mimpi menjadi ketanyaan. Kata Maman, bahasa inggrisnya "A dream come true.." kami didandani ganteng seganteng-gantengnya, foto dari arah depan, arah kiri, kanan, belakang, he..he..kok jadi kaya' narapidana ya?
Nah, giliran Maman selesai. sekarang giliranku yang dipotret di ruang tertutup itu. Tapi kenapa ya waktu kulihat Maman keluar tadi mukanya cemberut? ah aku nggak mau mikir yang bukan bukan. Aku terlalu bahagia untuk itu.
"Hallo Rambo, are you ready?" wah tukang fotonya bule, wah kalo simbah tau, pasti beliau bangga..
"iya..redi, redi...."
Dan difotolah aku. Mula-mula pake jas, lalu pake hem, terus pake hem dengan celana pendek, terus celana pendek aja..terus...lho....kok cuma pake celdam aja? waaa...ngggak mauuuuu..
"You tidak boleh menolak rambo, you sudah sign contract!" kata bule itu berang
"Tapi saya nggak mau difoto pake celdam saja mister...saya malu...sumpah!"
"Tapi you sudah setuju untuk patuh sama my company punya aturan! you harus ikut aturan baru you bisa jadi model iklan celana dalam merk kutu beras"
"Hah? Iklan celana dalam? merk..kut..kutu beras...huaaaaa...."
"Satu lagi Rambo, you punya bulu kaki terlalu panjang. You kurang sexy. So You punya bulu kaki harus dicukur!"
Tau tau bule itu sudah mendekap kakiku, sambil memegang mesin cukur raksasa yang bunyinya "trrrrrrrr.....rrrr..."
"Huaaaaaa....tolong...om kribo...simbah....simbok.....tolong daku....."
Huaaaa........gubraggggg! tiba tiba aku jatuh. Kulihat sekeliling, dengan posisi tubuh yang menyedihkan. "dimanakah aku gerangan.." sedetik, dua detik, tiga detik. aku baru sadar, aku di dalam kamarku sendiri....ternyata aku cuma mimpi...aku memang slamet...tapi aku bukan cover boy...apalagi Rambo.....

(ehm, tapi pacarku bilang, baginya aku ini memang RamBo, Ra mBois blas......)

Inspired by "Tafsir mimpi Seorang Suami" dedicated to my Rambo. My life inspiration.



Friday, March 10, 2006

The suicide BOMber


Bukan Intan namanya kalo nggak heboh. Bukan pula Intan, kalo ulahnya nggak bikin ketawa orang di sekitarnya. Intan, yang lahir dan besar di Bali, sekarang punya julukan baru "the suicide bomber!!" Lho apa pasal?

Jangan dulu berpikir Intan itu punya jiwa teroris, oh Intan jauh dari yang begituan.

Ceritanya, Intan dan teman-temannya sesama mahasiswa Udayana mendapatkan kesempatan untuk mendampingi student dari monash university, Melbourne yang mengadakan kunjungan ke sekaligus wisata di bali. jumlah tamunya nggak banyak sih, cuma 10 orang. Intan dan 3 orang kawannya, Umo, Made dan Lila dengan senang hati menerima tugas itu. Kan bisa sekaligus practise english..

Lalu guide amatir itu mengantarkan tamu special ini ke banyak tempat wisata di Bali, Ubud, Bedugul, Tanah Lot, Besakih, Sanur, Dan yang pasti tidak boleh dilewatkan, Kuta.
Kebetulan saat itu Centro, sebuah mall yang maha gedhe di Bali belum lama dibuka. Dan disinilah "tragedi" itu berawal.

Sebagai warga Bali, tentu dong Intan cs merasa bangga dengan mall yang gedhe banget tersebut-(kecuali Umo, soalnya dia kan pecinta lingkungan hidup, menurutnya bangunan Centro sudah merusak keseimbangan ekosistem)-. Udah gitu, dari salah satu sisinya, kita bisa melihat pantai kuta yang indah. Nah untuk menikmati keindahan itu mereka mengajak bule-bule muda itu makan di cafetaria yang ada di lantai atas, dan mengambil tempat yang bisa sedekat mungkin menikmati Kuta yang cantik. Lagi asyik-asyiknya makan, tiba-tiba Intan merasa ada yang nggak beres dengan perutnya. Duh..kok mules banget ya...
" You look different Intan, are you ok?" tanya Davidov, salah satu tamu itu
"Im very well...its ok" jawab Intan. Tapi matanya berputar ke kanan kiri, mencari dimana letak toilet terdekat. Nah itu dia! Intan segera siap-siap beranjak dan melesat ke toilet secepat mungkin, tiba-tiba.............
"Breet...."
ada suara aneh terdengar dari kelompok meja mereka. Untung semua sedang asyik ngobrol, jadi nggak ngeh dengan suara ajaib tersebut. Intan lega. tenaang..tenaaang. Tapi, ketenangan itu nggak berlangsung lama
"What smell is this?" suara bariton Umo membuat batin Intan tegang
"I told ya, there is always a consequences of build a big building like this near the sea, look. it must be caused by unbalanced ekosystem" Umo mulai berargumen. para bule itu manggut-manggut (entah setuju, atau sekedar menghormati argumentasi Umo yang emang sering nggak nyambung ma keadaan).
Intan sendiri memilih diam, takut bergerak. Tiba-tiba, Tania, salah satu tamu yang duduk di dekatnya menyenggol lengannya
"Hi, Intan. You've told me about a good t-shirt store, near Kuta beach..What is it name, Joke..Jo..?"
"Joger" potong Intan cepat. pengin cepet-cepet kabur dari situasi ini.
"What kind of store is that?" tanya Davidov
yah..kok malah pada nanyain gue sih....terpaksalah Intan ber bla-bla-bla dengan kondisi perut yang amat tidak nyaman. Lagi konsen-kosennya menjelaskan sambil menata bahasa Inggrisnya yang belepotan, tiba-tiba.
."bret bret bret breeee......t"
bom kedua, terdahsyat. Bom terpanjang, terkeras dan terbau yang pernah Intan hasilkan...
sesaat, hening.
semua terpana menatap Intan. Intan sendiri pucet, cet. nggak berani ngapa-ngapain.
"Ehm. exuse me, I'll go to..." Tania kabur tanpa menuntaskan kalimatnya.
"Tania, let me go with you!" kejar Davidov. Dikuti tamu-tamu yang lain, bahkan Lila dan Umo pun ikut pergi "menyelamatkan diri"
Tinggal Made yang harus ke kasir membayar bil, dan Intan yang masih terduduk lemas di kursinya.....

Gitu deh kejadiannya...sejak saat itu Intan dapet gelar baru dari temen-temennya "The suicide bomber!!" soalnya bom Intan memang bener-bener bunuh diri, soalnya setelah peristiwa itu Intan malu banget ketemu sama tamu-tamunya. Terus bom itu juga "membunuh" orang-orang di sekitarnya. hebatnya lagi. bom itu juga "meletus" 2 kali. yang kesatu agak kecil dan yang kedua dahsyat man....persis kaya' kejadian di Jimbaran. Kebetulan juga bom Intan kejadiannya di Kuta......Olala..Intan.., Intan.

just a joke.
tanpa bermaksud mengurangi rasa hormat dan duka kepada korban pengeboman di bali.

Friday, March 03, 2006

Tulis puisi untukku,..Mas!!

"Tulis puisi untukku,..Mas!! satu....saja"
begitu rengekmu suatu hari, sambil menatapku manja, ah binar mata itu......
"Aku nggak bisa, sayang.." elakku
"Bisa, Mas pasti bisa!"
Akhirnya dengan berat hati, kutulis juga sebuah puisi:

Bungaku
Aku mencintaimu
dalam
sungguh dalam
dan binar itu
aku tak sanggup
jika redup

kuberikan padamu, kamu terkikik. aku merasa terhina, lalu di malam ke3 perkawinan kita itu, aku tidur memunggungimu. tapi marahku hilang saat kaubangunkan aku untuk sembahyang shubuh, sebab binar mata itu, tak tahukah kamu Bunga? aku betul-betul tidak mampu melihatnya redup.

1 tahun kita lewati hari-hari kita penuh ceria, karena kehadiranmu memang mewarnai hidupku. Lalu datang panggilan kemanusiaan itu. kawan-kawan pecinta alammu mengajakmu ke pelosok papua, untuk membantu menyelamatkan korban gempa disana. Bungaku memaksa berangkat. Aku sebetulnya keberatan, tapi kuantar juga kau ke bandara. ingin aku menarikmu dan memaksamu pulang saja, tapi lagi-lagi aku tak sanggup meredupkan binar di matamu....
meski dengan begitu aku harus melihat binar itu pergi....

2 tahun berganti
aku masih tak mampu membuat puisi yang indah untukmu
tapi aku masih bisa menulis
dan ini tulisan yang keduapuluh
yang kuletakkan di atas pusara, bertulis sebuah nama.........
Bunga....